Selasa, 19 Oktober 2010

Case Study:

Saya Ingin Berbuat Yang Tebaik untuk Siswa Saya

Oleh:


 

Rusdin, S.Pd


 


 

    Mengajar bagi saya adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan sehingga saya sangat antusias untuk mengajar siswa saya, sehingga banyak sekali inovasi-inovasi pembelajaran yang ingin saya gunakan agar siswa saya dapat memahami tentang apa yang saya ajarkan diantaranya dengan menggunakan media power point, macromedia flash, buku sekolah elektronik dan tak lupa pula sound system serta infocus. Sayabingin pembelajaran hari ini lain dari yang biasanya.

    Selasa, 07 September 2010, pukul 13.00 saya melaksanakan pembelajaran di kelas VIII. 10 SMP Negeri 2 Ambon. Sesuai dengan isi silabus semester 3, saya mengajar Matematika dengan Standar Kompetensi: Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus, dan Kompetensi Dasar: Melakukan operasi aljabar. Dua hari sebelum pembelajaran berlangsung, saya menyiapkan seluruh hal-hal yang akan perlu dipersiapkan selain RPP

    Awal saya berdiri di depan kelas, saya melihat wajah anak-anak yang senang sekali, dalam hati kecil saya mengatakan mereka senang karena hal ini tampak berbeda dari hari biasanya karena ruangan yang dipakai untuk belajar matematika berbeda dari hari biasanya, maklum saya gunakan laboratorium computer untuk pembelajaran matematika. Seperti biasa saya menyambut mereka "Anak-anak kita bertemu kembali dalam pelajaran matematik." "Hari ini kita melanjutkan topik yang sudah pernah kita singgung pada pertemuan sebelumnya."

Selanjutnya saya memulai membawakan materi dengan menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran yang akan di capai. Tujuan yang akan dicapai disini adalah
Menyelesaikan operasi tambah, kurang apada bentuk aljabar, selanjutnya saya memulai dengan membawakan materi dengan menggunakan flash dimulai dengan membahas konsep operasi hitung bilangan bentuk aljabar, setelah itu saya menampilkan contoh-contoh soal penyelesaian dengan menggunakan buku sekolah elektronik, saya menyaksikan anak-anak sangat antusias menyaksikan pelajaran hari ini ketimbang hari-hari yang biasanya, selanjutnya
Pembelajaran berlanjut dengan mengelompokkan anak-anak pada kelompok-kelompok yang sudah ada. Selanjutnya anak-anak mengerjakan LKS,anak-anak berdiskusi dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah-masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS. Sambil saya berkeliing saya memberikan penjelasan seperlunya ketika beberapa anak yang masih belum paham dengan materi pada LKS. Hal ini menjadi tanda tanya besar, kenapa siswa yang tadinya intens memperhatikan tayangan LCD tapi setelah diadakan diskusi kelompok untuk membahas masalah banyak siswa yang belum paham dan terlihat agak malas-malasan. Setelah waktu yang ditentukan, selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Proses diskusipun berjalan dengan monoton, hasil diskusi hanya dibacakan saja tanpa dirspon oleh kelompok lain, Selanjutnya pelajaran hari itu ditutup dengan sebuah kesimpulan yang dibuat bersama semua kelompok.
Meskipun saya merasa tujuan pembelajaran atau target pembelajaran siang itu 95 % tercapai, masih ada ganjalan di benak saya ketika pembelajaran berakhir. Ganjalan itu antara lain adalah (1) bagaimanakah seharusnya kita mengajar? (2) Apakah semua anak menikmati pembelajaran ini? (3) Apakah pelajaran ini dapat dimengerti oleh anak-anak saya bahasa sapaan saya dalam bentuk anak-anak akan membekas dalam jiwa mereka sebagai bentuk sapaan yang penuh kebapakan? (4) Apakah pembelajaran saya tentang operasi hitung bentuk aljabar dapat di pahami oleh anak-anak? saya mengakhiri pembelajaran hari itu dengan sebuah senyum.